Bertukar Password: Untuk Apa?


Jaringan sosial facebook sudah menjadi part of lifestyle alias bagian dari gaya hidup. Orang yang tidak mempunyai akun facebook dengan sendirinya dianggap sebagai orang yg tertinggal dari tren gaya hidup. Saya ingat dulu ketika saya blm mempunyai akun facebook (karena kurang berminat sebenarnya), seorang teman terperangah dan mengungkapkan kekagetannya dengan kalimat, “Hare gene gak punya facebook?” Dan saya pun hanya bisa tertawa sambil mengiyakan.

Sebenarnya tak hanya facebook, YM, yahoomail, gmail, twitter, plurk adalah bagian dr kemajuan teknologi yg juga merupakan bagian dari gaya hidup kebanyakan orang jaman sekarang. Pada masa-masa awal gencar-gencarnya orang keranjingan facebook, bersamaan dengan itu gencar pula di internet diberitakan pasangan yang berpisah hanya karena facebook. Banyak tulisan yang menyarankan pasangan suami istri untuk berhati-hati dengan facebook. Pernah pula diberitakan, seseorang yang telah menikah tetapi mengubah statusnya di facebook dari married menjadi single bisa menjadi hal yg memicu pertengkaran hingga mengakibatkan perpisahan. Demikian juga berita2 perselingkuhan yg terjadi dan dilakukan melalui facebook ataupun jaringan pertemanan  serta fasilitas chatting lainnya.

Sebenarnya sih hal tersebut tak perlu terjadi bila ada keterbukaan sedari awal. Berdasarkan pengamatan dari sebagian besar pasangan suami istri, kebanyakan mereka  tidak lagi menyembunyikan password akun yg mereka miliki dari pasangannya. Dengan demikian, pasangan suami istri tersebut biasanya bebas untuk saling masuk dan melihat-lihat akun pasangannya, melihat sendiri status serta komen yang dibuat oleh si pasangan. Untuk facebook misalnya, ada juga pasangan suami istri yang  membiarkan suaminya meng-upload foto-foto dari akun pasangannya dan kemudian men-tag teman-temannya sendiri dari akun pasangannya itu.

Seorang teman misalnya, juga menggunakan aplikasi game yang ada di akun facebook suaminya. Berhubung dua aplikasi permainan bisa saling mndukung dan mempercepat pertambahan poin, si istri dengan leluasanya masuk ke akun facebook suaminya dan juga akunnya sendiri lalu menjalankan dua aplikasi permainan tersebut sekaligus. Keterbukaan yang dilakukan lewat cara-cara semacam itu sepertinya juga cukup efektif utk menghindari kecurigaan yang berlebihan mengenai apa yg dilakukan pasangan dan juga dengan siapa saja mereka bergaul. Cara  seperti ini efektif pula untuk menanggulangi godaan perselingkuhan dari mereka yang mengaku teman atau setidaknya pernah menjadi teman dekat, atau bahkan mungkin, dari seorang secret admirer (wadeeewwww…*wink-wink). Karena dengan begitu, baik suami maupun istri dapat melihat sendiri di facebook pasangannya komen yang diberikan oleh pasangannya maupun teman-temannya di facebook.

Privacy sebenarnya tidak layak dijadikan alasan untuk pasangan suami istri tidak bisa saling mengetahui password masing2  karena toh salah satu pasangan juga pastinya tidak akan dengan lancangnya ikutan memasang komen atau pun status di facebook atas nama istri atau suaminya.  Memang sih, kalo ada niat selingkuh selalu saja ada cara utk melakukannya (dengan membuat account lain misalnya), dan tak harus melalui facebook. Tapi masalahnya,  godaan perselingkuhan itu seringkali bukan muncul dari orang2 yang baru dikenal tetapi justru amat potensial untuk muncul dari lingkaran orang-orang yang telah dikenal baik.  Lagipula, yang namanya saling percaya itu bukan lantas tak saling jaga dan saling kontrol kan…???

Nah sekarang bila pasangan Anda  menolak untuk memberikan password akun facebooknya, YM ataupun e-mailnya dengan alasan privacy, maka yg perlu ditanyakan adalah, “Apakah ada yang sedang disembunyikan?” Waduuuhhh semoga tidak ada pasangan yg berantem setelah membaca postingan inih hanya karena masalah password yg mau disimpan sendiri dengan alasan privacy kekeke…

4 respons untuk ‘Bertukar Password: Untuk Apa?

  1. iya.. terkadang susah kalau mau memberikan password sama orang lain. bisa saja salah2 password kita jadi diketahui banyak orang. 😀

    kan mungkin aja yang minta password supaya gak lupa sama password2nya, dia nulis di handphone nya. handphone di pinjem temennya 🙂

    Makhluk Maniez aka Munyuk Mentel replies:

    Ya ampyuuuunnnn…gak sampe segitunya kaleeee…
    That was sooooo drama 😀

  2. wah kalo passwordku itu sama semua kalo tak kasi2 ya bahaya

    Makhluk Maniez aka Munyuk Mentel replies:

    Pasangan suami istri itu kan biasanya saling menjaga, Pak. Termasuk saling menjaga password agar tak jatuh ke tangan yg tak berkepentingan. Jadi,ya gak bahayaaaa…

  3. bagaimana bila dunia facebook-ku memang bukan duniaku sebenanya? aku juga gak nuntut facebook kamu adalah kamu di dunia yang beneran kok. bukankan dunia maya tetaplah dunia maya. kalo mau tahu yang sebenar-benarnya ya ketemu dulu, kenal dari awal lagi. di dunia maya bebas kok mau jadi direktur atau mau jadi office boy, mau jadi bos atau kacung, mau single atau double.kalo mau keterbukaan yang beneran ya didunia yang beneran. duatahun pertama di facebook temen2ku bukan temenku yang sebenarnya. orang2 bilang aku gaptek dikira ak gak bikin facebook. akhirnya tahun ketiga akibat suatu peristiwa sakit jadilah facebok identitas beneran. tukar password telp / hp / komputer oke itu memang milik pribadi, dan atas nama kesetiaan boleh dibagi. tapi menurutku apapun yang ada di internet sebenarnya “boleh” pura-pura. pura2 setia boleh, pura2 selingkuh boleh, pura2 buaya boleh, bahkan boleh juga pura2 percaya. pura-pura komen juga boleh??? masih yakin kalo kepercayaan/kebenaran bisa ad di dunia maya? ahaaaaaaaaaaaaaaaaa.

    Makhluk Maniez aka Munyuk Mentel replies:
    Curcol, Pak? ahahahaha…..

Tinggalkan komentar